Pentingnya Kontrol Emosi Saat Mengendarai Motor Sport

kecelakaan R25

Motohits – Bro sis sekalian, maraknya kasus kecelakaan roda dua khusunya motor sport yang terjadi belakangan ini tentu membuat miris kita semua. Memang tak dapat dipungkiri memiliki motor sport dengan power mumpuni akan memacu adrenalin untuk membetot gas sekencang mungkin. Terlebih bila ada rider lain yang mengintimidasi entah dengan cara memblayer-blayer di dekat kita atau dengan cara lain. Tak jarang pula ada yang terpancing dan meladeninya.

Padahal kita tahu jalanan bukanlah tempat untuk kita memacu kendaraan dengan kencang, tentu ada standar kecepatan yang sudah ditentukan sesuai dengan kelas jalan tersebut. Namun sering kali hal tersebut dilanggar hanya karena ingin mempertontonkan power motor kepada pengguna jalan lain. Lebih parahnya, jika dengan sengaja adu kecepatan antar sesama pengguna motor sport dijalanan umum. Tentu hal tersebut tidak dibenarkan baik dari peraturan berlalu lintas maupun secara etika berkendara.

kecelakaan ninja 250

Sebab dampak negatif yang ditimbulkan bukan hanya pada dirinya sendiri. Bila terjadi kecelakaan, tak jarang pula melibatkan pihak lain yang harusnya tidak terlibat dalam keegoisan rider yang kebut-kebutan tersebut.

Mengendarai motor sport memang pada dasarnya tidak bisa disamakan dengan motor komuter biasa seperti bebek/matic. Disamping power yang lebih tinggi, hasrat ingin membetot tuas gas seperti motohits bilang diatas tentu lebih kuat. Nah maka dari itu pengendara motor sport harusnya mempunyai skill yang lebih. Skill disini bukan hanya masalah praktik mengendarai sepeda motor, namun teori-teori berkendara juga penting untuk menunjang keselamatan. Selain itu yang tak kalah penting adalah skill emosional kita. Inilah faktor yang sering kali menjadi pemicu terjadinya kecelakaan. Kurangnya kontrol emosi kita saat berkendara memang akan berpengaruh besar pada tingkah laku berkendara. Terlebih bila skill mengendarainya masih asal-asalan. Alhasil kombinasi tersebut biasanya membawa effect buruk ketika mengendarai motor sport. Nahh biasanya para ABG pengendara motor sport inilah yang sering kali labil dan mudah terpancing. Tanpa pikir panjang biasanya mereka akan memacu kuda besi hingga speed yang dia inginkan.

Inilah yang harus kita benahi bersama. Baik dari pihak produsen, polantas, maupun kita sebagai pengendara. Perlunya pengetahuan dan pembelajaran kontrol emosi untuk kebutuhan berkendara motohits rasa sangat penting pada era sekarang ini. Produsen sendiri memang sering mengadakan safety riding untuk lebih meningkatkan skill dan pengetahuan berkendara. Namun motohits rasa hal ini tidaklah cukup, karena biasanya hanya dilakukan oleh pabrikan pusat tanpa pemerataan di daerah-daerah. Mungkin inilah yang perlu ditingkatkan, dengan koordinasi produsen pusat dan dealer-dealer misalnya agar pembelajaran safety riding ini bisa merata di semua daerah-daerah. Selain itu pihak polantas juga lebih memperketat syarat pembuatan SIM. Tak cukup sampai disitu seminar-seminar tentang keselamatan berkendara juga harus lebih ditingkatkan.

Sedangkan dari faktor intern, kita sebagai pengendara juga harus lebih bijak dalam mengendarai kuda besi. Jangan hanya power motor kita besar kita sering kali memacu kuda besi kesayangan dengan kecepatan tinggi. Selain itu intimidasi-intimidasi dari pengendara lain juga harus bijak kita sikapi. Sekali lagi, kontrol emosi sangatlah perlu bagi pengendara motor sport. Kita harus menjadi pengendara yang mampu mengendalikan motor kita, bukan sebaliknya.

So.. Keep safety riding bro sis.. bijaklah dalam berkendara, ingat keluarga kita menanti dirumah.

Semoga berguna